Jenis – Jenis Bioteknologi

Bioteknologi, mungkin bagi sebagian orang masih merasa asing dengan istilah tersebut. Padahal, teknologi yang satu ini sudah terbiasa dijalankan oleh manusia sejak ratusan tahun yang lalu. Mungkin karena istilahnya saja yang terasa asing, padahal proses – prosesnya sering dilakukan oleh orang – orang terdahulu dalam membuat sebuah makanan sederhana namun bisa memberikan manfaat yang sangat besar bagi para pelakunya. Misalnya saja, kita menggunakan bioteknologi ini dalam hal produksi makanan tempe atau oncom.

Nah, makanan tersebut sangat memiliki nilai guna yang tinggi, sehingga tempe bisa sangat laku di pasaran. Dengan demikian, aplikasi bioteknologi bisa menjadi fasilitator seseorang bisa memperoleh pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – harinya.

Demikianlah contoh kecil manfaat bioteknologi dalam kehidupan manusia. Bioteknologi yang sekarang kita kenal, biasanya diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu bioteknologi konvensional seperti pembuatan makanan sederhana seperti tempe, oncom, tape, alcohol dan lain – lain. Sedangkan yang kedua adalah bioteknologi modern yang biasa diterapkan dalam hal rekayasa genetika, transplantasi inti, fusi sel dan lain – lain.

Pada artikel ini akan dijelaskan tentang jenis – jenis bioteknologi serta penerapannya dalam bidang – bidang tertentu. Adapun jenis – jenis bioteknologi tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Bioteknologi Konvensional. Yaitu bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme sebagai tenaga kerja gratis hanya perlu diberi stater agar ia bekerja optimal. Mikroorganisme itu dapat mengubah bahan pangan atau lainnya menjadi bahan yang lebih baik dari yang sebelumnya yang bisa dimanfaatkan. Selain itu, jenis bioteknologi konvensional juga bisa diterapkan dalam bidang pertanian misalnya penanaman hidroponik dan aeroponik.
  2. Bioteknologi Modern. Beberapa penerapan bioteknologi modern diantaranya adalah dalam bidang rekayasa genetika seperti tranplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid dan rekombinasi DNA. Selain itu, bioteknologi diterapkan dalam bidang kedokteran untuk pembuatan antibody monokional, pembuatan vaksin, pembuatan antibiotik dan pembuatan hormon. Sementara dalam bidang pertanian, bioteknologi diterapkan untuk pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen, pembuatan tumbuhan tahan hama. Dan masih ada lagi bidang – bidang lainnya yang bisa menggunakan bioteknologi ini seperti bidang peternakan, pembuatan bahan bakar, dan pengolahan limbah.