Sumber: PixabaySumber: Pixabay

Di tengah serbuan produk impor, pengusaha perlu mencari strategi UKM bersaing dengan produk impor. Setiap anggota Kadin wajib memahami dan menerapkannya.

Telah lama diamati oleh Kadin, bahwa mayoritas produk yang dijual di marketplace adalah impor. Besarnya mencapai 90% impor dan 10% lokal. Oleh karena itu, perlu dirumuskan strategi agar UKM dapat bersaing dengan produk impor.

Produk impor, terutama dari negeri Tiongkok, dikenal memiliki harga yang murah dan fungsi yang beragam. Tingkat keawetan produk memang masih sering diragukan. Namun, itu sudah cukup membuat produk impor berdaya saing tinggi di pasar nasional.

Untuk dapat bersaing dengan produk impor, UKM perlu menerapkan strategi berikut.

1. Product

Produk impor memiliki beberapa keunggulan, mulai dari segi variasi produk hingga fungsi dan keawetan produk (jika harganya mahal). Namun, produk-produk tersebut juga punya kelemahan.

Produk yang berharga mahal sering tidak secara khusus didesain untuk pasar Indonesia. Jadi, hanya sedikit golongan masyarakat yang jadi target marketnya.

Sedangkan produk yang berharga murah sering diproduksi secara massal. Kualitas dan kekuatannya sangat rentan. Untuk itu UKM Indonesia dapat bersaing dengan cara:

  • Tingkatkan fungsi, keawetan, dan kualitas produk secara keseluruhan.
  • Variasikan jenis atau model produk. Buat baru sebagai diferensiasi bila perlu
  • Menciptakan produk yang dibutuhkan secara spesifik sesuai lingkungan, budaya, dan kebiasaan lokal.

2. Price

Harga jual produk impor di Indonesia yang berasal dari Tiongkok sudah lama dikenal miring. Cukup sulit untuk bersaing dengan barang impor tersebut, apalagi di bidang harga.

Beda dengan produk impor dari Jepang atau Barat yang secara harga relatif lebih tinggi dari produksi lokal.

Namun, bukan berarti tak ada jalan untuk bersaing. Pengusaha UKM dapat menerapkan cara-cara kreatif untuk mengatasi masalah disparitas harga tersebut. 

Pertama, sebisa mungkin menggunakan bahan baku lokal. Yang kedua adalah menerapkan strategi-strategi pemasaran yang jitu untuk memperbesar omset. Sehingga meski keuntungan per satuan berkurang, tapi secara keseluruhan laba meningkat.

3. Place

Keunggulan spasial ini merupakan keunggulan alamiah, natural. Sebagai produsen di negeri sendiri, tentunya banyak kemungkinan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan bersaing.

Strategi UKM bersaing dengan produk impor terkait lokasi antara lain memasarkan produk di tempat yang dapat menjangkau masyarakat banyak sekaligus ( online maupun offline). Membangun kerjasama dengan pihak ekspedisi dan transportasi juga dilakukan untuk dapat menekan biaya distribusi.

4. Promotion

Kegiatan promosi juga memberikan keunggulan yang alamiah kepada UKM lokal. Terutama karena pelaku UKM tentu memahami kondisi yang dialami masyarakat. Sehingga strategi promosinya dapat lebih efektif dan efisien.

Contoh strategi promosi yang dapat digarap oleh UKM antara lain:

  • Memasarkan dalam bahasa dan selera lokal; ini lebih mudah mengingat sedikit banyak pelaku UKM pasti paham target marketnya.
  • Memberikan promosi sesuai hari-hari tertentu yang menjadi momen penting bagi masyarakat.
  • Mengadakan promosi sesuai dengan karakter dan sifat masyarakat Indonesia secara umum.
  • Menjalankan strategi inbound marketing yang spesifik menargetkan pasar dalam negeri.

Semua strategi promosi yang disebutkan di atas masih berupa konsep dasar yang harus dijabarkan.

Pertahanan Terbaik adalah Menyerang

Dalam permainan bola, di tengah-tengah posisi bertahan, kamu tetap dapat menyerang. Begitu juga dalam hal persaingan dengan produk impor ini. Di tengah serbuan barang impor, UKM kamu tetap dapat menjelajah pasar ekspor.

Tentunya harus dilengkapi dengan produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif. Dengan demikian, pengusaha UKM anggota Kadin Indonesia dapat bersaing dengan produk impor baik di dalam maupun luar negeri.