ARSNEWS, Bandung – Korea Selatan selalu menjadi perbincangan seluruh Dunia kala berbicara tentang HAM (Hak Asasi Manusia) dan Gaya Pemerintahannya. Korea Utara juga dikenal sebagai negara tertutup, yang tidak ingin terlalu banyak bersentuhan dengan negara asing.

Maka dari itu lebih banyak pelanggaran HAM yang dengan mudah terjadi dan tidak dapat diliput oleh media luar. Terbaru, keadaan HAM di Korea Utara yang semakin hari semakin memburuk, sementara pemerintahnya lebih sibuk mengembangkan kemampuan militer. Banyak kasus pelanggaran yang telah terjadi di Negara dengan julukan ‘Negeri Ginseng’ ini.

Disebutkan bahwa hampir semua hak asasi manusia setiap individu dilucuti, seperti kebebasan berekspresi, berkumpul secara damai, berserikat, bergerak, dan beragama atau memiliki kepercayaan, di antara banyak lainnya. Ratusan ribu warga Korea Utara, termasuk anak-anak, telah meninggal sebagai akibat dari penyiksaan, kerja paksa, eksekusi cepat, kelaparan, kekerasan berbasis seksual dan gender serta bentuk perlakuan tidak manusiawi lainnya.

Kasus pelanggaran hak asasi manusia sudah terjadi sangat lama, sejak masa pemerintahan pertama Korea Utara tepatnya pada tahun 1948 oleh Kim Il-sung dan masih terus berlanjut hingga masa pemerintahan saat ini.

Ideologi Komunis yang dianut oleh negara ini tentu juga cukup berpengaruh terhadap banyak pelanggaran yang terjadi, Karakteristik ideologi komunisme adalah ideologi yang mengutamakan perjuangan kelas buruh dan pekerja. Selain itu komunisme menganggap sumber daya seperti kepemilikan barang, alat, dan aset itu milik bersama. Jadi tidak ada kepemilikan yang bersifat pribadi.

Masyarakat Indonesia pun buka suara tentang ideologi dan kejamnya sistem pemerintahan yang berjalan di Negara tersebut. “Dikenal sebagai negara tertutup, Korea Utara ini mengatur semua aturan pemerintahannya dalam konstitusi yang ketat.” Ujar Dady Nurrochman seorang Pegawai Swasta yang tertarik membahas sistem Pemerintahan di Korea Utara. 

“Ideologi yang berkembang di Negara ini memang sudah tidak asing di telinga kita para warga Indonesia, di Negara kita ideologi ini ditolak mentah-mentah dikarenakan yaa sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila.” Lanjut ujarnya (2/07/2023).

Dady Nurrochman, Pegawai Swasta. Tentang asumsinya terhadap Korea Utara

Tentunya ada topik hak asasi manusia juga yang selalu menjadi hal menarik untuk di perbincangkan oleh para Mahasiswa, Mereka merasa miris dengan cara pemerintah memperlakukan warga Negaranya dengan cara yang tidak sangat Manusiawi.

“Pelanggaran hak asasi manusia yang berkali-kali lipat dan berat yang dilakukan oleh negara, khususnya kekerasan seksual dan berbasis gender, tidak terbayangkan. Mereka harus segera dihentikan,” ujar salah satu Mahasiswi ARS University pada Senin (26/07/2023).

Stephanie RH, Mahasiswi ARS University

“Tentunya PBB juga sudah sering menghimbau ke pemerintahan Korea Utara tentang banyaknya pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi, harapan dari saya sih semoga saja ada perubahan yang lebih signifikan secepatnya. Semoga warga Korea Utara juga diberi ketabahan dan kesabaran untuk menghadapi apa yang sedang terjadi di negara tercintanya.” Lanjut ujarnya.

Penulis : Azka Fairuz Siswanto & M. Abil khairi

By Bisnis